Jalan-jalan
ke Johor Bahru Malaysia, gak bakalan lengkap dan sayang kalau melewatkan Masjid
Sultan Abu Bakar. Masjid yang jadi salah satu landmark Johor Bahru. Masjid tua dan juga salah satu masjid
terindah di Malaysia. Bangunan klasik dengan perpaduan arsitektur Inggris, Arab/Persia,
India Muslim dan Malaysia (Melayu).
Antik Klasik Masjid Sultan Abu Bakar Johor Bahru
11:41:00Itinerary 5 hari 4 Malam di Johor Bahru dan Singapura
18:34:00
“Yeaayyy aku terbaaannnggg…”
teriak Keano kegirangan pas pesawat take
off dari bandara Soekarno Hatta menuju Singapura. Lana di sebelahnya juga senyum-senyum.
Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu
dustakan.., kalau boleh mengutip ayat dan juga sering dijadiin status
orang-orang relijius di medsos atau relijius versi gadget. Ya, kami sangat bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan-Nya, dan orangtua manapun
akan ikut senang kalau anak-anaknya girang riang senang.
Di luar trip honeymoon Jakarta - Medan - Penang - Krabi - Phi Phi Island - Bangkok (namanya hanimun, belum ajak anak, belum ada anak), inilah pelesiran yang pertama kami sekeluarga ke luar negeri. Karena biasanya saya atau Yossie jalan sendiri-sendiri
kalau ke luar negeri, dengan embel-embel tugas kantor. Jalan-jalan ke Singapura
dan Johor Bahru Malaysia ini mudah-mudahan jadi awal langkah kecil kami
sekeluarga buat menjejak tanah-tanah indah di negeri sebelah. Bukan, bukannya
kami sok luar negeri atau gak cinta tanah air. Tetep, bagi kami Indonesia yang
paling indah, dan masih jadi pe-er buat
diselesain oleh kami sekeluarga. Sejengkal demi sejengkal, anak-anak diusahain
sebisanya buat mengenal tanah airnya, dan juga
tanah negeri sebelah dan
sebelahnya. Karena kami
yakin, traveling bersama keluarga akan lebih mendekatkan, dan menambah pengalaman juga membuka wawasan. KALAU
ada duitnya hehe.., dan umur, juga waktu libur :)
Kalau Johor Bahru dan Singapura
jadi pilihan, lebih cenderung karena lokasi yang dekat dan tentunya murah hehe…
Alasan lain karena ada Legoland yang jadi ‘bucket
list’ Lana dan Keano, akibat provokasi tv yang tiada henti.
Jadi,
inilah Itinerary 5 hari 4 Malam di Johor Bahru dan Singapura:
Day 1 (Rabu, 29 April 2015) :
11.20 Flight Air Asia, (terminal 3)
Jakarta - Singapura
14.00 Sampai di Changi (Terminal 1)
14.30 Naik bus TS 1, Naik bus
858 ke Woodlands + Bus 950 ke JB Sentral
17.30 Check-in Citrus Hotel,
Johor Bahru
18.00 Makan di RM Nasi Kandar & Masakan Kampung
19.30 Danga Bay Theme Park + JPO (Johor Premium Outlet)
Day 2 (Kamis 30 April 2015):
06.00 Masjid Sultan Abu Bakar
09.45 Sarapan di Nasi Kandar & Masakan kampung
10.25 Naik Taxi ke Legoland
10.45 Legoland Theme Park
14.30 Legoland Waterpark
18.30 Naik taxi biru ke Hotel, dari
Legoland
19.30 Makan malam Meldrum Walk +
Jalan-jalan di night market
Day 3 (Jumat, 1 Mei 2015):
08.30 Kuil kaca Arulmigu
09.30 Makan di Restoran Hasyima
10.30 Check-out hotel - ke Imigrasi
Malaysia
11.00 Naik bus
CW2 ke Queen Street Bus Terminal Singapura
13.05 Queen Street Bus Terminal, Bugis Singapura
13.15 Murtabak Singapore Zam Zam + Sholat
Jumat di Mesjid Sultan, Arab Street
14.15 Check in Tai Hoe Hotel, Istirahat
17.00 Gardens By The Bay
20.30 Marina Bay Sands
22.00 Balik hotel
Day 4 (Sabtu, 2 Mei 2015):
07.00 Mustafa Centre
09.30 Naik MRT dari Farrer Park ke
Harbourfront
10.00 Makan di Sedap, Vivo City
11.00 Universal Studio
21.30 Makan malam di Sedap, Vivo City
22.00 Balik hotel
Day 5 (Minggu, 3 Mei 2015):
08.00 Mustafa Centre
10.00 Naik MRT dari Farrer Park ke
Raffles Place
11.00 Makan di Lau Pa Sat
12.00 Merlion Park
13.45 Orchard Road
14.30 Naik MRT ke Hotel + Bandara
Changi
17.10 Flight to Jakarta
18.00 Sampai di CGK Jakarta
Riang
Senang 5 hari 4 Malam di Johor Bahru dan Singapura sudah selesai. Saatnya
kembali ke rutinitas di kehidupan nyata lagi. Sambil
meneropong next destination. Untuk
itu,
kami harus ikut slogan pemerintah dahulu, “Ayo Menabung”.
Dan “Ayo
Kerja”, biar gak dikira lupa program pemerintah sekarang.
Akhir
kata, terima kasih Air Asia atas tiket murahnya. Terima kasih juga buat salah
dua stasiun tv swasta atas bonusnya, yang secara tak langsung telah bertasipasi
dalam salah satu rangkaian kegiatan ulang tahun Lana Keano ini. Terima kasih dan mohon
maaf juga buat SDIT AL H… atas izin tiga hari
Lana bolos sekolah. Tararengkyu. Jazakumullah khairan…
***
Sepanjang Jalan ke Johor Bahru
20:41:00
Beruntunglah
Johor Bahru punya Legoland. Buat kami, dan mungkin keluarga-keluarga lainnya,
jalan-jalan ke Johor Bahru Malaysia awalnya dan tujuan utamanya adalah memang buat
ke Legoland. Kalau pun pada akhirnya kami sangat menikmati suasana dan wisata
lainnya di Johor Bahru, memang karena kota ini layak dan rekomen buat jadi
tujuan wisata keluarga, piknik, jalan-jalan murah, atau pelesiran singkat. Atau
istilah kerennya, buat (family)
backpacking, flashpacking, atau (light) travelling.
Tapi bisa ngapain dua atau kurang dari tiga hari di Johor Bahru? Sangat bisa,
dan cukup buat mengeksplor Johor Bahru.
Rabu, 29 April
2015, sampai di Changi Singapura jam dua siang, rencananya kami mau langsung ke
Johor Bahru menggunakan bis TS1 dari bandara. Caranya, di bandara Changi setelah
keluar imigrasi, jalan sedikit sampai kelihatan Burger King, lalu turun
eskalator di samping Starbuck. Dari petunjuk arah dan kata orang di situ, di
bawah sini emang tempat bis buat ke kota atau tujuan lainnya, termasuk ke Johor Bahru. Tapi waktu itu di bawah lumayan sepi. Nungguin bus TS1 gak lewat-lewat, tiba-tiba
nongol bus nomer 858 tertulis tujuan Woodlands. Dari pada belum jelas nunggu
bis TS1, akhirnya coba-coba naik 858. Yang penting arahnya ke Woodlands. Per
orang bayar 2.5 SGD. Keano (umur 4 tahun) masih gratis.
Bus 858 jurusan bandara Changi - Woodlands |
Jam empat kurang
kami sampai di Woodlands, tepatnya turun di tempat kaya terminal bayangan
Woodlands, karena bus 858 balik ke arah bandara lagi. Kami lalu lanjut naik bus
950 menuju Johor bahru. Per orang bayar 2 SGD. Sampai di Woodlands Checkpoint (gedung
imigrasi Singapura), semua penumpang turun dari bis dengan semua barang
bawaannya dan naik eskalator atau lift ke lantai dua buat pemeriksaan imigrasi.
Selesai proses imigrasi Singapura, lalu turun ke bawah lagi dan naik bis dengan
nomer yang sama 950, tapi beda bis. Turun di JB Sentral, langsung masuk ke
Bangunan Sultan Iskandar, tempat imigrasi Malaysia.
Dari imigrasi Malaysia, hotel Citrus tempat kami rencana menginap sudah kelihatan. Tinggal jalan kaki lewat mal Johor Bahru City Square, biar adem sambil lihat-lihat. Check-in di hotel, leyeh-leyeh dulu rebahan lurusin badan. Lumayan, kamarnya cukup luas buat kami sekeluarga. Ada air panas, free wifi kenceng, disediain juga dua botol air mineral komplemen plus teh tarik sama kopi saset. Ada surau atau mushola juga. Sengaja kami emang pesan kamar gak pake breakfast, biar bisa icip icip kuliner yang banyak bertebaran di depan, samping dan belakang hotel. Lokasi hotel ini emang di tengah kota, samping mal Johor Bahru City Square, dan dekat dengan tempat kuliner Meldrum.
Citrus Hotel, view kamar ke Mal JB City Square |
Kuliner pertama
di Johor Bahru yang juga sudah jadi inceran, adalah di Nasi Kandar &
Masakan Kampung, persis di seberang hotel. Dekat dan enak, sejalan dengan nafsu
dan selera makan yang sudah menggebu. Pesan nasi briyani kambing, teh tarik,
dan murtabak. Anak-anak lebih pilih makan nasi ayam goreng, yang ayam tepungnya
emang kelihatan merekah menggoda dan lebih cenderung merah warnanya. Soal harga,
hitungannya normal, murah. Soal rasa, mantaplah di sini. Dibuat langsung dari
tangan-tangan pria-pria berkumis dan klimis keturunan India.
Nasi Kandar & Masakan Kampung, persis depan Citrus Hotel |
Malamnya kami ke
Danga Bay, tujuan utamanya Danga World Theme Park, taman bermain. Dan juga ke
Danga World Petting Zoo, kebun binatang malam yang konon cocok buat keluarga
karena menyuguhkan fauna dipadu permainan lampu dan lampion.
Dari hotel naik
taksi sampai depan Danga Bay Theme Park, bayar 15 RM. Tempatnya persis di
pinggir jalan raya, lumayan besar, tapi ternyata sepi. Danga World Petting Zoo,
yang ada di tengah theme park, malah
tutup. Taman bermainnya buka, tapi ada beberapa mainan/wahana yang gak operasi.
Cuma segelintir orang yang datang dan main. Apa mungkin karena ini weekday (hari rabu) jadi sepi. Kata abang penjaga mainan sih begitu. Sempat nyobain
beberapa mainan, juga muter jalan-jalan sampai pinggir pantai, Danga Beach.
Kalau lihat
lokasi, variasi mainan dan pemandangan, juga fasilitas yang sudah jadi,
kayaknya si Danga Bay ini diproyeksiin serius sama pemerintah JB. Dan suatu
hari nanti mungkin bakal berjaya.
Pas pulang,
ternyata susah nyari taxi. Sampai duduk-duduk pinggir jalan lumayan lama. Akhirnya
jalan kaki cukup jauh cari jembatan penyeberangan biar bisa nungguin taxi di
seberang. Sambil nunggu taxi, Lana Keano sedikit becandaan ‘ngenyek’ saya,
karena bawa mereka ke tempat mainan yang sepi, dan pulang susah naik taxi. Pengalaman
‘buruk tapi senang’ di Danga Bay ini, sampai sekarang kalau disinggung-singgung
jadi bahan salah-salahan yang renyah buat obrolan sama anak.
Sebagian mainan di Theme Park, dan pintu masuk Petting Zoo yang malah dipakai parkir mobil |
Kamis, 30 april,
jadwalnya adalah seharian penuh di Legoland, tujuan utama kami di Johor Bahru. Anak-anak
masih belum bangun. Sambil tunggu bangun, masih sempat buat jalan-jalan pagi. Jalan
kaki dari hotel, tujuannya MasjidSultan Abu Bakar, mesjid megah yang juga jadi landmark Johor Bahru. Mesjid tua
dan juga salah satu mesjid terindah di Malaysia. Perpaduan arsitektur Inggris,
Arab dan Malaysia.
Masjid Sultan Abu Bakar, salah satu landmark Johor Bahru |
Balik hotel,
jalan kaki lagi dari mesjid Sultan
Abu Bakar, sekalian mengeksplor kota Johor Bahru. Sampai di hotel, anak-anak
sudah bangun dan lagi siap-siap buat ke Legoland. Sarapan dulu di Nasi
Kandar & Masakan Kampung, juga bungkus martabak buat di jalan. Martabaknya
juara.
Dari hotel jalan
kaki ke arah JB Sentral. Tadinya mau naik bis LM1 ke Legoland, tapi biar cepet,
sampai di depan mal JB City Square, akhirnya pilih naik taxi. Pilih taxi merah
yang lebih murah dibanding taxi biru. Supirnya gak mau pake argo, katanya
pulangnya dari Legoland biasanya sepi. Berbekal informasi supir taxi semalam
dari Danga Bay buat panduan nawar, tarif 40 RM ditawar dikit akhirnya jadi 35
RM. Jalanan lancar, sekitar 20 menit perjalanan sampe di Legoland.
Puas dan seru
seharian di Legoland. Sengaja pilih hari di luar wiken, dan sehari sebelum
libur May Day biar gak padat. Biar
gak nemu banyak antrean, jadi bisa kebagian semua wahana. Dan terbukti, di
Legoland kami cukup tenang memilih wahana, dan hampir semua mainan bisa dijajal
sama Lana-Keano. Cerita Legoland, lengkapnya di sini.
Pulang dari
Legoland naik taxi warna biru, karena sudah gak ada bis lagi. Lewat, sudah jam
18.30. Yang ada cuma taxi biru, sekali buka pintu 6 RM. Yang ini pake argo.
Sampai hotel Citrus / JB City Square 49.2 RM, dibuletin jadi 50 RM.
Bersih-bersih
dan istirahat bentar di hotel. Lanjut makan malam di sekitaran hotel, Meldrum
Walk. Muter-muter jalan kaki, buat anak-anak akhirnya milih makan di Sri Alam.
Menunya hampir sama dengan si Nasi Kandar Kampung. Buat Lana Keano, tambah
pesanan digorengin telur. Dan inilah menu simple dan mujarab buat anak-anak
kalau bingung pilih menu pas makan di luar. Dan jurus goreng telur kali ini,
juga berhasil di sini. Jadi lahap makan.
Kenyang makan, anak-anak dan Yossie balik ke hotel. Saya berkuliner lagi
di Meldrum Walk. Kali ini yang bagian kaki limanya. Banyak gerai makanan dan
minuman berjejer, dengan lapak yang lebih sederhana, dan harga yang kayaknya juga
lebih bersahabat. Dari sekian banyak pilihan, akhirnya terpilihlah Sup Ali. Sup
kambing yang secara visual, baik kuah supnya, barisan daging dan jeroannya,
sampai tampilan pak Haji Ali nya cukup meyakinkan saya buat memilih Sup Ali
ini. Ditambah teh tarik panas dan potongan roti, sup kambing yang kuahnya juga
panas dan kental ini, jadi menu yang pas melewati malam yang gerimis di
Meldrum.
Makan Sop kambing Sup Ali, Meldrum Walk, kuliner Johor Bahru |
Salah satu lorong bagian Meldrum Walk. Persis di belakang Citrus Hotel |
Meldrum walk
sudah, kini saatnya geser dikit ke night
market alias pasar malam atau pasar kagetnya Johor Bahru. Cukup luas dan
panjang pasar malamnya. Buat jalan-jalan dan cari suasana lain, bisa lah jadi
pilhan. Segala macam barang banyak digelar di sini. Yang paling banyak dijual,
baju. Rame banget, tapi buat saya gak ada yang terlalu menarik buat dibeli. Saya
cuma beli baju anak dengan tulisan “I am Johorean”. Murah, Cuma 3 RM. Lumayan
buat kenang-kenangan dari JB. Ada satu lapak yang cukup menarik, tapi untung
Keano gak ikut. Kalau ikut bisa kalap. Lapak itu jualan mobil mainan Hotwheel lumayan lengkap, mulai dari
yang klasik tahun jebot, sampe yang tahun-tahun muda. Dari harga standar,
sampai harga hobby yang lebih mahal. Model dan jenis mobilnya jarang ada, malah
sebagian besar saya gak pernah lihat di Jakarta.
Night Market, pasar kaget ala Johor Bahru |
Kaos "I am Johorean", 3 ringgit dari Night Market |
Jumat pagi 1
Mei, sebelum meninggalkan JB, kami jalan-jalan dulu ke kuil Arulmigu Sri
Rajakaliamman, kuil kaca yang juga jadi salah satu tujuan penting di Johor
Bahru. Sebenarnya tadi malam setelah dari meldrum, saya sempat lewat ke
Arulmigu, sekalian survey jarak dan tempat sebelum bawa anak-anak ke sini
paginya. Ternyata dari hotel deket banget, kelihatan juga ujung kuilnya. Jalan
kaki sekitar 500 meter, sampai di kuil kebetulan lagi ada yang kawinan. Dan
tentu saja banyak juga yang lagi ibadah. Gak cuma jemaah atau yang ibadah saja
yang boleh masuk, di sini wisatawan juga boleh dan banyak terlihat di kuil ini.
Selain atap kuil
yang unik dengan tumpukan patung-patung, arsitektur rumah ibadah umat Hindu ini
juga sangat menarik, sebagian besarnya berlapis kaca.
Kuil kaca Arulmigu, tampak malam dan siang |
Setelah dari
kuil Arulmigu, sebelum balik hotel dan check
out, cari makan dulu. Pilhan makanannya gak jauh-jauh dari menu India
Melayu kaya di Nasi Kandar & Masakan Kampung atau Sri Alam. Kali ini
pilihannya adalah Restoran Hasyima di depan Plaza Seni. Masih dekat dengan
hotel atau JB City Square.
Dari tiga rumah
makan menu India Melayu di Johor Bahru yang dicoba, buat saya juaranya tetep Nasi
Kandar & Masakan Kampung. Terutama martabaknya, juara.
Johor Bahru
cukup, kami lanjut perjalanan ke Singapura. Check out hotel jam 10.30, jalan
kaki lagi ke Imigrasi Malaysia lewat JB City Square. Dari imigrasi, turun ke
lantai bawah nyari bus CW2 di platform B, tujuan terminal Queen Street, Bugis Singapura. Tarif 2.6 RM per orang.
Terminal di bawah gedung Imigrasi Malaysia. Bis CW2 jurusan JB-Queen Street Bugis Singapura |
Di imigrasi
Malaysia tadi, antrean ke Singapura ramai lancar. Beda jauh sama antrean yang masuk
ke Johor Bahru, padat merayap panjang banget. Di jembatan selat jalan
penghubung JB-Singapura juga, kendaraan padat merayap. Untung saja ke JB dan
Legolandnya di weekday, coba kalau
pas long weekend kaya gini, gak
kebayang padetnya Legoland. Tapi sekarang, yang jadi masalah adalah.. libur long weekendnya jatuh pas kami di
Singapura. Siap-siap berpadat-padatan di Singapura.
**Itinerary Johor Bahru:
Day 1 (Rabu, 29 April 2015) :
11.20 Flight Air Asia, (terminal 3) Jakarta
- Singapura
14.00 Sampai di Changi (Terminal 1)
14.30 Naik bus TS1 Naik bus 858 ke Woodlands + Bus 950 ke JB sentral Johor Bahru
17.30 Check-in Citrus Hotel
18.00 Makan di RM Nasi Kandar & Masakan Kampung
19.30 Danga Bay Theme Park + JPO (Johor Premium Outlet)
Day 2 (Kamis 30 April 2015):
06.00 Masjid Sultan Abu Bakar
09.45 Sarapan di Nasi Kandar & Masakan kampung
10.25 Naik Taxi ke Legoland
10.45 Legoland Theme Park
14.30 Legoland Waterpark
18.30 Naik taxi biru ke Hotel, dari
Legoland
19.30 Makan malam Meldrum Walk + night market
Day 3 (Jumat, 1 Mei 2015):
08.30 Kuil kaca Arulmigu
09.30 Makan di Restoran Hasyima
10.30 Check-out hotel - ke Imigrasi
Malaysia, naik bus CW2 ke Queen Street-Bugis Singapura
***
Seharian Seru di Legoland
19:47:00
Gak tahu dari
mana tuh anak-anak tiba-tiba tahu, dan mau ke Legoland. Pas ditanya, katanya
lihat di TV. Oke.. singkat cerita akhirnya keinginan dipenuhi, dan diputuskan buat ke Legoland di
bulan April. Sekalian ngambil momen ulang tahun Lana dan Keano yang ultah di
bulan April. Hitung-hitung hadiah ulang tahun.