Kalau
Sembungan adalah desa tertinggi di pulau Jawa, D’Qiano bisa jadi adalah taman air atau waterpark tertinggi di Indonesia. Bukan
karena jenis wahana atau seluncurannya yang tertinggi. Tapi karena lokasi
waterparknya yang memang ada di daerah ketinggian, yaitu di Dataran Tinggi
Dieng, kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
D’Qiano
waterpark memang dari awal sudah masuk itinerary, dan sengaja kami jadiin destinasi
penutup jalan-jalan ke Dieng. Selain karena memang anak-anak senang banget sama
main air, kami penasaran juga sama si Qiano. Penasaran dan tertarik sama
wahananya, sama air panasnya, sama lokasi di Dieng-nya, dan sama namanya yang
mirip Keano.
D’Qiano Hot
Spring Waterpark nama lengkapnya, seperti tertulis di fasad bangunan pintu
masuk waterpark. Adanya D’Qiano ini, menambah destinasi wisata dan jadi
alternatif tempat wisata di kawasan Dieng, terutama buat anak-anak dan
keluarga. Dieng yang selama ini identik dengan pemandangan alam, gunung, kawah,
candi, telaga, dan budaya, kini di sini kami juga merasakan sentuhan modern
dari waterpark dan wahana pemainannya. Merasakan langsung dinginnya udara
Dieng, dan panas atau hangatnya air dari panas bumi Dieng dengan nyemplung
langsung di kolam air panas alami. Sensasi panas dan dingin jadi satu.
Untuk ke
D’Qiano Waterpark, dari pusat kota Dieng kami mengambil jalan ke arah Banjarnegara.
Tepatnya menuju kawah Sileri. D’Qiano memang gak jauh dari kawah Sileri,
sebelahan malah. Dan air panas kolamnya juga berasal dari mata air alam dan
panas bumi derah kawah Sileri.
Masuk ke
kawasan kawah Sileri, di gerbang kawasan kami bayar tiket masuk lima ribu
rupiah per orang. Hanya dewasa yang dihitung. Anak-anak gratis. Sekitar satu
sampai dua kilo meter dari gerbang depan, dan persis setelah melewati kawah
Sileri, kami sudah melihat penampakan D’Qiano dari kejauhan.
Sekitar jam
sepuluh, kami sampai di D’Qiano. Agak siangan memang. Tapi itulah konsekwensi
setelah puas menghabiskan pagi di Bukit Sikunir, Desa Sembungan dengan Telaga
Cebongnya, dan juga Candi Arjuna. Tapi
gak terlalu kesiangan juga, toh waterparknya juga baru buka jam
sembilan (kalau gak salah). Selain itu, sebenarnya kami sedikit ‘menghindar’ dari dinginnya pagi.
Udara Dieng di pagi hari, dijamin cukup dingin mengelus menusuk kulit
kita, biar sudah dibantu air panas dari kolam. Tapi konsekwensi lainnya, sinar
matahari sudah lebih panas. Walaupun panasnya sinar tersamarkan dengan
dinginnya udara dan hembusan angin Dieng.
Harga tiket
masuk ke D’Qiano Waterpark adalah 20 ribu buat dewasa, dan anak-anak 15 ribu
rupiah. Dari segi variasi permainan sebenarnya gak banyak berbeda dengan
waterpark lainnya. Ember tumpah, perosotan, seluncuran, air mancur, dan kolam
arus bisa kita temukan di sini. Cuma memang gak sebesar, setinggi dan sebanyak di
The Jungle, Snowbay, atau Water Kingdom misalnya. Kolam arusnya juga gak sekenceng
di waterpark tadi. Tapi untuk ukuran di daerah, ini sudah lebih dari cukup. Toh
jualan utamanya di sini buat kami memang air panasnya, dan juga pemandangan dengan
gunung-gunung yang mengelilinginya.
Keindahan
alam, segarnya udara, panasnya air kolam, dan cerianya wahana permainan menjadi
satu. Dari sini juga, sambil berenang dan bermain air kami bisa melihat kepulan
asap kawah Sileri. Pemandangan yang langka untuk sekelas wahana permainan air. Walaupun
harus panas dingin di sini. Panas di dalam air. Dan dingin ketika naik dan
keluar dari kolam.
Selain kolam anak dan balita, di sini juga ada kolam yang
khusus buat remaja sampai dewasa. Semi
olympic, alias bentuk kolamnya persegi biasa, dengan kedalaman 120 dan 180
meter. Di sini airnya lebih panas, mungkin karena lebih dalam dan gak banyak
orang yang berenang dan main di sini.
Pas kami ke
sini, D’Qiano ini hitungannya masih baru. Baru diresmiin sekitar tiga bulan
lalu (April 2015). Jadi banyak fasilitas yang belum terlalu sempurna. Kesan
gersang juga masih terlihat di sini. Mulai dari area parkiran sampai di dalam
waterparknya. Tapi secara umum , fasilitasnya sudah layak dan enak. Parkiran
luas. Tempat bilas dan kamar mandi lumayan banyak. Loker gratis. Kalo mau sewa
keranjang buat baju kering atau basah, ada. Harga sewanya lima ribu.
Tempat makan
tersedia di dalam dan diluar waterpark.
Masjid ada di luar, depan pintu masuk, dekat dari parkiran. Di dekat parkiran juga
disediain area buat outbond, kaya flying
fox dan lainnya. Cuma waktu itu memang lagi sepi. Selain itu, di D’Qiano tersedia
empat kamar penginapan yang langsung bisa lihat dan masuk ke kolam.
Kalau di
makanan, ada 4 sehat 5 sempurna. Maka jalan-jalan di Dieng juga ada. Kalau
jalan-jalan ke Gardu Pandang Tieng, Dieng Plateau Theater, Batu Pandang Ratapan Angin, Kawah Sikidang,
Telaga Warna, Bukit Sikunir, Desa Sembungan , Telaga Cebong, sampai candi
Arjuna sudah bikin sehat mata dan otak kita. Maka jalan-jalan bareng anak ke
Dieng jadi lebih sempurna dengan D’Qiano jadi penutupnya.
Sebelumnya di Dieng:
- Asyiknya Pagi di Desa Tertinggi Pulau Jawa (Dieng #4)
- Ngeroyok Puncak Bukit Sikunir (Dieng #3)
- Ada Macet di Bumi Kahyangan (Dieng #2)
- Disambut Sunrise di Gardu Pandang Tieng (Dieng #1)
- Asyiknya Pagi di Desa Tertinggi Pulau Jawa (Dieng #4)
- Ngeroyok Puncak Bukit Sikunir (Dieng #3)
- Ada Macet di Bumi Kahyangan (Dieng #2)
- Disambut Sunrise di Gardu Pandang Tieng (Dieng #1)
****