Swift

Camping yang Penuh Godaan


Inilah camping yang penuh godaan. Saking banyaknya godaan yang datang, kemping kali ini bisa dibilang sangat-sangat jauh dari kata sukses. Masih panjang menuju tengah malam, bahkan jam belum menunjukkan pukul delapan, tapi satu per satu peserta kemping sudah menyerah dan mulai meninggalkan tenda. Niat buat tidur dan bermalam di tenda akhirnya pupus. Padahal dari siang, Lana dan Keano sudah semangat, dan sepertinya punya tekad kuat buat bermalam di tenda. Tapi apa daya, memang suasananya gak mendukung. Saya cuma bisa pasrah melihat anak-anak meninggalkan tenda. Wong saya juga kena, gak kuat menerima godaan. Dari pada dipaksain, akhirnya tenda ditinggalkan dan dibiarkan kosong begitu saja.

Awalnya Keano yang menyerah duluan. Godaan terbesar buat Keano adalah dia merindukan hembusan AC sambil tiduran menonton Disney Junior atau Disney Chanel. Ternyata Keano memang sudah ngantuk, jadi agak rewel dengan udara yang agak panas di tenda. Dia akhirnya meninggalkan tenda. Benar saja ketika menengok ke kamar, angka 20 derajat celsius sudah membuat Keano tertidur pulas dengan Disney Junior di tv yang masih menyala.



Keano sudah menyerah, tapi Lana masih bertahan di tenda. Sudah tidur malah. Saya buka resleting tenda pelan-pelan mau keluar tenda. Lana lihat dan terbangun. Saya lalu bilang "...tunggu bentar ya mbak, papa mau nonton bola dulu bentar". Di akhir pekan memang biasanya jadwal saya begadang nonton Liga Inggris dan liga-liga Eropa lainnya. Selain Premiere League yang biasanya main dari petang sampai dini hari, waktu itu saya mau nonton siaran langsung Persib di tv. Saya keluar tenda, dan resleting saya gak tutup rapat semua. Maksudnya biar udara luar bisa masuk lebih banyak, ngurangin gerah di tenda.

Belum setengah jam nonton bola, Lana masuk rumah sambil garuk-garuk tangannya. Pas saya lihat tangan dan kakinya, ternyata sudah bentol-bentol gede lumayan banyak. Ternyata akibat saya gak nutup rapat resleting tenda, bukan cuma angin yang masuk, nyamuk juga masuk dan nyerang lana di dalam tenda.

Ya udahlah, akhirnya Lana menyusul Keano di kamar. Tidur nyenyak di atas kasur empuk dengan bantuan AC yang setia menghembuskan angin dinginnya. Sedangkan saya kembali ke rutinitas seperti sedia kala. Begadang nonton bola sampai pagi, sambil lihatin wajah-wajah tenang Lana Keano yang sedang tertidur pulas. Gagalnya kemping di malam itu bukan sesuatu yang harus disesali. Lagian sudah terobati dengan menangnya Persib, dan juga tim jagoan di Liga Inggris. Hidup Persib, GGMU!!!

Itulah godaan terbesar kami saat kemping. Bukan hantu, hujan, angin, dingin, atau binatang buas. Begitulah resiko kalau kemping di depan rumah. Untuk bayar utang kemping ke anak-anak, Insya Allah libur sekolah ini rencananya mau kemping. Yang pasti bukan di depan rumah lagi... hehe Piss!!



***

You Might Also Like

0 komentar