Swift

Guci Tegal: Wisata Air Panas di Kaki Gunung Slamet


Waktu Lana berusia sekitar setahun, ia memiliki pengasuh yang asalnya dari Tegal. Kami memanggilnya Mbak Lina. Lana dan Lina menjadi pasangan yang kompak. Mbak Lina, yang ketika mulai bekerja pada keluarga kami belum lama lulus smp, adalah pengggemar Cherrybelle. Klop sama Lana yang senang meniru gaya personel Cherrybelle. Btw.. masih pada inget kan sama Cherrybelle? Hehehe.. Dulu anak saya dan pengasuhnya punya slogan sendiri yang meniru kelompok vokal cewek-cewek ini.
"Lana dan Lina.. Iiiiiiisssstimewaaaaa..!!" (sambil meletakkan kedua telapak tangan terbuka, merapat di bawah dagu)



Lina ikut kami sampai sekitar 3 tahun. Ia sempat mengurus Keano, sejak si baby boy baru lahir sebelum akhirnya berhenti karena mau menikah. Lina sudah seperti saudara buat kami.

Singkat cerita, Mbak Lina ini yang memberi banyak informasi tentang Guci, wisata pemandian air panas yang ada di kabupaten Tegal. Guci menarik perhatian karena berbeda image dengan Kota Tegal yang terkenal panas dan berada di lintasan jalur pantura.



Dari kota Tegal, Taman Wisata Air Panas Guci berjarak sekitar 70 kilometer ke arah selatan. Jalan dari kota Tegal cukup bagus dan mulus. Begitu masuk wilayah Guci, suasana langsung adem, karena berada di kaki gunung Slamet. Karena di kaki gunung pula, kontur Guci berbukit-bukit dan jalannya berliku turun naik.

Masuk kawasan, bayarnya Rp 4.400 per orang. Sedangkan mobil kena tambahan lagi Rp 2000 (harga tahun 2013). Di sana kami menginap di Villa Puri Mutiara. Untungnya kami datang hari Jumat, pas sebelum weekend. Tamu masih sedikit dan harga villa masih bersahabat. Setelah tawar menawar didapatlah kesepakatan bayar Rp 650 ribu per malam.




Villa yang kami tempati lumayan bagus. Gak pake kamar tapi punya 3 tempat tidur beragam model. Pas buat keluarga kecil kami ditambah 2 eyang uti, ibu saya dan ibunya suami. Saya suka furnitur dan interiornya yang bernuansa Jawa. Peralatan dapur dan gas juga sudah lengkap, tinggal pakai saja kalau mau memasak.

Sementara, anak-anak suka dengan kolam renangnya. Isinya air panas yang mengalir tak henti dari sumbernya langsung. Udara Guci yang cukup dingin terobati dengan berendam di kolam ini.




Dari tempat kami menginap tampak waterbom. Namanya Guci-ku Hot Waterbom. Seperti kolam renang di villa kami, waterbom itu juga airnya panas. Kami sengaja gak mampir. Secara ada kolam renang di villa, udah cukuplah yaa buat berendam dan bersenang-senang. Lagi pula kami hanya menghabiskan satu malam di Guci.



Di kawasan wisata ini, pemandian umum juga tersedia. Pengunjung bisa berenang gratis di sungai yang airnya sudah panas dari 'sono'-nya. Tapi.. yang namanya tempat umum di Indonesia, jarang yang kebersihannya tetap terjaga. Rekomendasi kami, kalau mau nyaman mending pilih villa yang punya kolam rendam. Hampir semua villa di Guci, rasanya punya fasilitas ini.




Uniknya, buat penduduk setempat, yang namanya sungai selalu bermanfaat buat cuci pakaian. Jadinya ya gitu, yang mandi sibuk mandi.. yang nyuci juga gak berhenti.

Balik ke cerita perjalanan kami, setelah ditunggu-tunggu, Mbak  Lina yang katanya mau mampir ternyata gak bisa datang ke villa. Akhirnya pulang dari Guci, kami yang mampir ke rumahnya.



*****

You Might Also Like

1 komentar

  1. Semua kolam air hangat jadi kalo berenang malam juga asik di tengah hawa Guci yang dingin. Pada minta balik liburan ke Guciku lagi
    Video review lengkap : https://www.youtube.com/watch?v=brZ-Hn1hLI8

    ReplyDelete