jokka kuliner
Luar Negeri
Singapura
Universal Studio Singapore
Sepanjang Jalan Singapur #2
Orat
oret Trip 3D2N Singapura (Part 2)
Sabtu, 2 Mei 2015, jadwalnya ke Universal Studio Singapore. Disiapin waktu seharian penuh buat di USS. Sambil tunggu anak-anak bangun, saya ke Mustafa Centre dulu yang lokasinya bertetanggaan sama hotel. Jalan-jalan, cek-cek barang sama lihatin harga, sekalian belanja snack dan minuman buat bekal ke USS. Lumayan muter-muter di Mustafa Centre yang luas, anggap saja jogging pagi.
Berangkat dari
hotel (Tai Hoe Hotel) sekitar jam setengah sepuluh pagi, jalan kaki dikit ke
stasiun MRT Farrer Park. Lalu lima belas menit perjalanan MRT dari Farrer Park
ke stasiun Harbourfront. Sebelum nyebrang ke Sentosa, ngisi perut dulu di
Sedap, foodcourt yang ada di dekat
pintu keluar MRT, basement dua mal Vivo City. Makanannya halal, dan enak-enak
cocok di lidah kami. Soal harga, normal-normal saja. Misal Yong tau foo isi 7
item harganya 4 SGD. Nasi 6 sen. Kurs 1 SGD kira-kira Rp. 9.600,-
Selesai makan,
begitu naik ke lantai tiga mal, tempat Sentosa Station, ternyata antrean buat
ke Sentosa sudah panjang. (Gak) Terpaksa harus antre, mulai dari beli tiket,
sampai antre naik monorail/sky train.
Beli tiket 4 SGD per orang, perjalanan dari Vivo City ke stasiun Waterfront Sentosa cuma lima menit saja.
Tadinya mau jalan kaki lewat Sentosa Broadwalk biar sekalian menikmati
pemandangan dan ngirit (1 SGD), tapi gak jadi, takut anak-anak kecapekan dan
kelamaan masuk USS. Biar masih seger pas masuk USS-nya. Dari ngelihat antrean
nyebrang saja, sudah kebayang antrean dan penuhnya nanti di dalam USS. Maklum
lagi long weekend.
Waterworld, salah satu favorit kami di USS |
Dari total 24
wahana dan atraksi di tujuh zona, memang gak semua rides bisa dicoba. Antre setengah jam sampai dua jam di satu wahana
jadi pengalaman dan pemandangan biasa kalo lagi libur long weekend begini. Tapi dengan padetnya USS ini, masih untung hampir semua yang diincer
bisa dijajal. Selebihnya cuma Puss in Boots’ Giant Journey saja yang lolos.
Kalau diurutin wahana favorit, saya lebih memilih Transformers The Ride,
WaterWorld, Lights, Camera, Action!, dan Shrek 4-D Adventure di urutan teratas
sebagai wahana favorit. Yang pasti, dengan sabar, luangkan waktu, tentukan
daftar rides inceran, dan selalu cek
jadwal, lumayan membantu buat atur flow selama di USS. Cerita lengkap
jalan-jalan USS di sini.
Seharian yang puas... Dari USS, balik naik monorail, gratis ke luar
Sentosa. Dan makan malam di Sedap Vivo City yang juga mau tutup dan tinggal
menyisakan sup seafood di Handmade
Noodle
***
Minggu pagi, 3
Mei, kini giliran Yossie yang ke Mustafa Centre, sekalian buat beli oleh-oleh.
Saya tinggal di hotel dan jagain anak-anak yang masih tidur. Hari ini jadwalnya
pulang ke Jakarta penerbangan sore. Tapi sebelum pulang, puas-puasin dulu
jalan-jalan di singapura. Incerannya; makan siang di Lau Pa Sat, Merlion Park,
dan Orchard Road. Lumayan padet di sisa waktu yang ada.
Naik MRT ke Rafles
Place, lalu jalan kaki ke Lau Pa Sat lewatin gedung-gedung perkantoran yang pada
tutup libur minggu. Gak susah cari Lau Pa Sat, karena dari Raffles Place sudah
banyak papan petunjuk arah bertulisakan Lau Pa Sat. Sampai di Lau Pa Sat
disambut bunyi lonceng yang nunjukin waktu jam sebelas. Masih sepi. Masih ada
beberapa gerai juga yang belum buka. Pilihan saya ke gerai makanan Seng Kee
Local Delights. Pesan Laksa ukuran standar, seharga 5 SGD. Anak-anak pesan menu
di gerai lain seperti chicken katsu dan sapo tahu.
Laksa Singapura di Lau Pa sat |
Dari Lau Pa Sat,
lanjut jalan kaki ke Merlion Park. Gak sah kayaknya ke Singapura kalau gak
nengok si Merlion, patung singa berbadan ikan di pinggir Singapore River.
Lewatin hotel Fullerton dan menyusuri Singapore River atau tepi tanjung laut
Singapura, pemandangan di sini tertata banget. Tertata arsitektur bangunannya,
punya kekhasan sendiri, dan yang pasti tertata kebersihannya. Dari arah
Fullerton, pemandangan yang dilihat kebalikan dari view semalam dari arah Marina Bay Sands.
Merlion Park |
Tengah hari siang
bolong, cuaca cerah, kalau lihat es anak-anak pasti ngiler. Biar lebih maksimal
dan lebih berasa pikniknya, beli es Frostbite yang ada di Merlion Park. Harganya 6 SGD, rasanya kaya juice buah
dibikin es. Es rasa semangka, bener bener kaya air semangka yang membeku.
Salah satu pose standar foto di Merlion |
Naik MRT dari
Raffles Place, turun di stasiun MRT Orchard Road yang ada di bawah mal ION
Orchard. Di Orchard Road beli es krim legendaris, Uncle Ice Cream, atau ada
yang bilang One Dollar Ice Cream. Uncle Ice Cream ini jadi ciri dan jajanan
khas Orchard Road. Sampai sekarang masih saja rame dan jadi daya tarik orang
yang jalan-jalan di Orchard Road.
Uncle Ice Cream, di sepanjang Orchard Road |
One Dollar Ice
Cream atau Uncle Ice Cream ini harganya bukan 1 dollar lagi. Es krim khas
Singapura yang dijual sama uncle-uncle alias bapak-bapak tua sepanjang jalan
Orchard ini, sekarang harganya 1.2 SGD. Ada pilihan berbagai rasa. Pilihannya juga
ada es krim potong atau pake cup. Yang paling menarik tentu saja es potongnya.
Kami pilih es krim potong pake setangkup roti dan juga pake wafer.
Yummy... Es krim rasa duren dari uncle Orchard |
Gak banyak yang bisa dieksplor di Orchard, karena emang sudah mepet juga
waktunya. Sebelum ninggalin Orchard, dipaksain ke Lucky Plaza dulu buat nyari oleh-oleh
atau souvenir. Jalan buru-buru, nyebrang lewat terowongan bawah tanah yang langsung
tembus Lucky Plaza. Beli beberapa barang, di
antaranya beli kaos buat Lana Keano. Rata-rata harga kaos di sini 10 dan 14
SGD. Lumayan nambah bukti fisik kenang-kenangan buat anak-anak.
Kaos Merlion 14 SGD, lumayan buat bukti fisik kenang-kenangan |
Saatnya pulang.
Agak deg-degan juga, takut telat ke bandaranya. Karena dari Orchard masih harus
ke hotel dulu ambil barang yang dititipin di lobby hotel. Alternatif naik taxi
dilupain. Tetep pede naik MRT, walaupun sudah mepet. Turun di Farrer Park, kami berbagi tugas. Yossie dan anak-anak
tetep tunggu di stasiun dan beli tiket MRT ke bandara. Saya jalan kaki ambil barang di
hotel. Untung hotelnya deket dari stasiun.
Dari
Farrer Park masih tetep pede juga naik MRT ke bandara. Jalurnya dari Farrer
Park ke arah Serangoon - Paya Lebar - Tanah Merah. Akhir MRT
ternyata berhenti di terminal 3 bandara, padahal Air Asia ada di terminal 1. Lumayan
panik dah, walaupun tetep pasang muka tenang. Gak lucu kan kalau ketinggalan
pesawat. Waktu semakin mepet. Dari terminal 3, ganti naik skytrain ke terminal 1. Dan akhirnya tepat waktu di injury time check in, yang untungnya dapet antrean pendek. Alhamdulillah
yang penting sudah check in. Walaupun
gagal rencana wisata bandara Changi, tetap senang karena gak ketinggalan
pesawat. Anak-anak sih seneng-seneng saja, apalagi pas main balapan di bandara pake
dua troli. Padahal mah kami buru-buru
ke tempat boarding.
0 komentar