Swift

Camping With Kids: Mengawali Petualangan di Batu Tapak Sukabumi


Camping, buat kami belakangan ini jadi pilihan mudah dan murah kalau mau ajak jalan anak-anak. Mudah, karena kapan kami mau, tinggal berangkat saja. Tenda dan perlengkapannya untungnya sudah stand by di rumah. Murah, sudah pasti. Otomatis biaya penginapan atau hotel kecoret sendiri. Dan biasanya gak banyak pengeluaran juga kalau di tempat camping. Membantu banget, apalagi kalau pas kantong cekak.

Saya sedang mengingat pertama kali kami sekeluarga pergi camping. Umur Lana belum 2 tahun waktu itu. Belum punya adik juga, dan eyang masih sehat diajak trekking.

Atas rekomendasi Bang Leo Wijaya, senior pencinta alam di kampus sekaligus insruktur diving ngehits di kalangan broadcaster, kami ke Batu Tapak Camping Ground di Cidahu Sukabumi. Lokasinya di kaki gunung Salak. Persis sebelahan sama pintu masuk wana wisata Cangkuang.
Untuk sampai di sini, kalau dari arah Jakarta, di jalan raya Sukabumi setelah pasar Cicurug, ambil belokan kanan ke arah Javana Spa. Lokasinya kira-kira 10 km dari jalan raya Sukabumi.


Camping di Batu Tapak cocok buat keluarga yang membawa balita kayak kami. Tempatnya bersih. Lokasi buka tenda malah kayak taman. Dari tempat parkir, jalannya dekat dan rata. Terus ada pula kantin yang menerima pesanan kalau kita gak sempat masak. Yang luar biasa buat saya, kamar mandinya lengkap dengan air panas segala. Katanya sih, kamar mandi itu khusus buat tenda VIP.

Yes, di sini memang menyediakan berbagai paket yang bisa dipilih untuk camping. Mau bawa badan doang juga bisa, karena segala fasilitas sudah disediakan. Tapi, biar ada kesan bertualang sedikit, waktu itu kami membawa tenda sendiri. Dan meski tampilan kantin di pintu masuk menggoda, kami juga memilih masak sendiri.

Kebetulan pas datang, tenda rombongan paket VIP sebelum kami, belum dibongkar semua. Jadilah, sama petugasnya ditawarin tenda dan fly sheetnya. Tapi karena bawa tenda sendiri, dengan sedikit nego buat harga perkenalan, cuma tawaran fly sheetnya saja yang diambil. Akhirnya kami bisa camping di sini dengan harga reguler, tapi fasilitasnya VIP. Selain kamar mandi dengan air panas, tenda kami berdiri di bawah naungan fly sheet yang cukup lebar. Jadi kalau hujan gak kena air langsung.



Satu hal yang saya takutkan waktu pertama kali ngajak Lana camping, adalah tubuh mungilnya yang gak kuat sama hawa dingin. Bisa-bisa panas atau diare nanti. Saya juga takut kalau tiba-tiba malam dia rewel dan minta pulang. Apalagi, walau listrik masuk lokasi camping, namanya juga nginap di luar ruang, penerangan tentu saja terbatas. Untungnya semua yang saya khawatirkan gak terjadi. Berbekal kasur angin, bantal guling, selimut dan sleeping bag dari rumah, Lana tidur nyenyak di dalam tenda. Ia juga bangun pagi dengan ceria. Kayaknya Lana justru menikmati udara dingin dan pemandangan gunung cantik yang menyambutnya.



Usai sarapan, kami trekking menuju air terjun. Jaraknya sekitar 500 meter dan jalannya menurun. Air terjun yang kami tuju bukan alami. Kolam ini dibuat memang khusus untuk menyenangkan anak-anak yang sering menghabiskan waktu camping di sini. Di sebelah kolam ada sungai kecil berair deras dan jernih. Sungainya dangkal dan banyak dihiasi batu besar. Serulah main air. Tapi saya gak mau lama-lama. Airnya dingggiiiin banget dan saya menghindari Lana kecil masuk angin. Selesai main air, Lana langsung mandi dan segera dibungkus mantel. Gak lupa susu hangat dan sepiring makanan langsung disuapi.



Kombinasi capek dan perut kenyang ternyata jadi obat tidur mujarab. Di perjalanan pulang, Lana tertidur dalam baby carrier yang dipanggul papanya. Makasih lagi buat Bang Leo yang meminjamkan baby carrier super nyaman. Lucu ngeliat Lana terangguk-angguk tidur di gendongan sepanjang jalan. Tiba di lokasi tenda, Lana masih pulas, bahkan sampai baby carrier lepas dari punggung. Siang itu menjadi milik Lana, yang masih juga tidur setelah dipindahkan ke dalam tenda.
Awal yang bagus Nak, sebab setelah kejadian pertama ini, kami tak pernah ragu mengajak Lana camping lagi.




****

You Might Also Like

0 komentar