Swift

Liburan Santai Ala Tanjung Lesung


Ini dia salah satu tanjung paling barat di Pulau Jawa. Namanya Tanjung Lesung. Masuk wilayah Banten. Walau provinsinya di peta keliatan sebelahan, tapi beneran deh.. jauh banget perjalanan menuju Tanjung Lesung ini dari ibukota. Kalau buka google maps, makan waktu sekitar 4 sampai 5 jam. Sementara jarak tempuhnya sekitar 180 km.
Tujuan kami adalah Tanjung Lesung Beach Hotel dan Resort. Jarang-jarang saya dan suami bawa Lana dan Keano liburan tujuannya bener-bener cuma di resort atau hotel. Tapi karena ini bagian akhir dari trip Pahawang-Lampung (tahun baru 2017), pengennya emang cuma rileks dan leyeh-leyeh. Cerita Pahawang bisa lihat di sini dan di mari


Resort Tanjung Lesung ini lumayan berjarak dari permukiman penduduk. Lokasinya luas banget dan ada banyak cluster. Banyak cluster masih berupa lahan kosong. Terutama bagian depan. Nah kalau mau ke Beach Hotel mesti lewatin wilayah tanah kosong ini. Gak perlu takut nyasar sih, ikutin petunjuknya aja. Lumayan lengkap kok plang-nya. Tanjung Lesung ini memang lagi digalakan jadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata andalan untuk wilayah barat Jawa.

Salah satu spot yang paling menarik adalah jalan masuk menuju hotel. Jalanan yang hijau rindang dan teduh, menyambut kami tepat setelah melewati pintu gerbang utama Tanjung Lesung. Tempat yang enak buat berjalan kaki, bersepeda, atau sekadar buat berfoto.


Kami sampai hotel sekitar jam 9 pagi. Konfirmasi bukingan hotel dulu ke resepsionis. Dan baru bisa check in jam satu siang. Sambil menunggu kamar tersedia, muter-muter eksplor hotel, pantai, dan seluruh kawasan Tanjung Lesung.

Kalau lihat bangunannya Tanjung Lesung Beach Hotel ini kelihatan tua. Tapi masih enak kok ditinggalin. Apalagi suasananya juga asri.


Cottage di Tanjung Lesung ada beragam ukuran meski tampilannya keliatan sama. Mulai dari satu kamar tidur aja kayak studio, sampai cottage yang memiliki beberapa kamar, termasuk di loteng, lengkap dengan ruang keluarga. Selain bentuk bangunan yang mirip, kesamaan semua cottage di sini adalah memiliki teras yang asik buat duduk-duduk.


Dari kawasan cottage, pengunjung bisa berjalan sedikit menuju pantai. Ada pantai di depan resort, dan juga pantai di sebelahnya yang sebenarnya masih satu kawasan resort, Beach Club. Kalau dari hotel, masuk ke area Beach Club ini tinggal jalan kaki menyusuri jalan kecil di pinggir pantai. Gratis. Tapi kalau bukan tamu hotel, harus bayar masuk Beach Club ini. Kalau gak salah sekitar 30-40 ribu per orang. Harga weekend atau weekdays beda.

Di sini bisa main watersport, atau sekadar main-main di pantai. Ada banana boat, donut boat, jetski, kayaking, dan permainan lainnya. Paket snorkeling, diving, juga ditawarkan sama pengelola. Bahkan paket ke Ujung Kulon, bisa dipesan dari sini.

 
Sayangnya, cuaca lagi gak bagus. Angin kencang dan ombak tinggi. Pantai jadi gak terlalu kece keliatannya. Sejumlah permainan di pantai juga dihentikan oleh pengelola gara-gara ini. Gak bisa naik perahu, atau watersports lain. Ada sih sedikit space di pantai, yang bisa dimanfaatkan mandi-mandi. Tapi kami memilih melewatkannya. Habis ketemu pantai cakep-cakep di Lampung, jadi sedikit ketinggian standarnya buat mandi di pantai😛

Jadinya kami hanya mengeskplor lokasi. Di sini ternyata juga bisa camping di pinggir pantai. Tenda dan perlengkapan lain juga disediakan pengelola. Jadi kalau mau camping, tinggal bawa badan aja, sama bawa duit.


Dan soal bawa duit, memang buat main dan makan di Beach Club ini harus bawa duit agak banyakan. Lumayan mahal sih hitungannya kalau lihat daftar harga permainan watersportnya. Makan dan minum di restonya juga, jelas beda harga sama di luar. Wajar saja sih, dengan lokasi dan jualan view yang ada, nilai tambah atau tambah harga biasa terjadi di lokasi wisata di mana-mana.

Makanya gak sedikit kami lihat keluarga yang datang bawa tikar dan bekal makanan sendiri. Duduk leyeh-leyeh di pinggir pantai, botram. Sambil ngelihatin anak-anaknya main pasir dan ombak pantai.


Balik ke lokasi menginap, di sini tersedia penyewaan sepeda. Kami memilih ini biar kelilingnya gak capek. Sewa satu sepeda kecil buat Keano, satu sepeda single dan satu sepeda tandem. Ini pertama kali jajal sepeda tandem. Jadi inget film Dono. Mengayuh sepeda tandem itu ternyata agak susah. Butuh keseimbangan lebih. Apalagi kalau yang di belakang anak sehat kayak Lana hehehe.. tantangannya beraat.


Gak berenang di pantai, kolam renang jadi tujuan. Dan ini juaranya. Lana sama Keano seneng banget berenang di sini. Pemandangannya bagus dari sini. Persis di pinggir pantai. Kolam juga tersedia untuk anak. Jadi sekeluarga bisa nyebur. Cuma lagi-lagi karena kondisi cuaca, airnya dingiiiiin banget.


Hal lain yang bisa dilakukan di hotel, selain berenang dan bersepeda adalah mancing. Sempet liat orang mancing soalnya. Bisa juga main pingpong atau basket yang fasilitasnya disediakan hotel. Dan yang juga jangan ketinggalan, nongkrong pinggir pantai di jam-jam sunset atau sunrise. Pemandangannya lumayan banget buat cuci mata.

Kami sebenarnya gak terlalu beruntung terkait cuaca ini. Walaupun gak dapet golden sunrise atau sunset, tapi untungnya gak hujan, jadi masih bisa menikmati suasana dan pemandangannya.


Dua hari semalam di Tanjung Lesung, saatnya pulang ke Depok. Suami udah niat banget mampir ke rumah makan yang dulu banget pernah disinggahinya waktu jalan-jalan sama temen kantor. Namanya RM Ibu Entin. Kalau dari Tanjung Lesung, sekitar setengah jam perjalanan ke arah Jakarta.

Tersedia otak-otak. Dan makanan lainnya juga banyak. Masakannya enak, bikin kenyang dan yang paling penting, murah. Gak perlu cek dompet dulu buat makan banyak dan sepuasnya di sini.


Otak-otaknya juara. Patokannya Keano habis dua piring. Sepiringnya ada 10 otak-otak bakar yang dibungkus daun pisang. Serius banget RM Ibu Entin dengan bisnis otak-otaknya. Lapak pembakaran gak pernah berhenti mengepulkan asap seharian.


Lepas dari RM. Ibu Entin, bukan berarti selesai agenda jalan makannya. Lana dan Keano masih nagih dan punya agenda bawaan yang belum terselesaikan. Makan duren!!! Dan akhirnya makan duren di daerah Pandeglang di arah jalan pulang, jadi penutup yang pas trip Tanjung Lesung dan Pahawang Lampung.

Keasyikan Tanjung Lesung bisa lihat juga video di bawah. Liburan yang santay emang di pantai, woles sewoles-wolesnya..


*****

You Might Also Like

0 komentar